Resume 2: Menjadikan Menulis Sebagai Passion
"Orang-orang
sukses hanyalah mereka yang memiliki kebiasaan sukses.”
Brian Tracy
Assalamu'alaikum sobat
semua.
Jumpa lagi dengan saya di
kelas menulis pertemuan ke 2 yeayyyy...
Pada pertemuan kali ini kita
akan sharing bersama dengan narasumber luar biasa. Sosok yang keibuan,
ucapan lembut bak air yang mengisi kekosongan jiwa. Tarian penanya lincah tak
pandang usia. Menebar tetesan renjana bagi setiap insan untuk berkarya. Dialah
ibu kita... Ibu bagi literasi bangsa. Sang Ratu antologi yang tak pernah lelah
memberi makna dalam tiap titian usia. Beliau adalah Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd.
atau yang akrab disapa Bunda Kanjeng.
Kelas menulis kita kali
ini dengan tema “MENJADIKAN MENULIS SEBAGAI PASSION”
Pernahkan sahabat sekalian melakukan sesuatu hal
dengan rasa senang?
Melakukan sesuatu hal dengan rasa cinta?
Yaa, itulah passion.
Passion atau renjana merupakan kecenderungan yang kuat
terhadap suatu aktivitas yang digemari oleh seseorang.
Setiap kita adalah karya indah...
Setiap kita adalah buku sejarah...
Tergantung kita akan menutup atau membuka sejarah.
Membuka, dan menarikan
setiap deretan huruf kenangan. Menggoreskan kisah sejarah dalam keabadiaan.
Dikenang dalam peradaban.
Ataukah...
Mengunci rapat buku itu.
Dan hanya kita yang tahu.
Tertinggal....
Terlewat... Terkubur tanpa kenangan.
Dan terlupakan tanpa
perayaan.
Hanya kita yang bisa menentukan.
Jadikan kisah kita abadi dalam
ingatan sejarah.
Sekarang atau tergerus
roda kesibukan.
Karena satu ons tindakan nyata lebih berharga dari
satu ton niatan.
Yuuk tentukan renjana kita.....
Passion atau renjana adalah satu gairah yang dimiliki
semua orang. Bagaimana kita menjaga passion dan menyalurkannya
menjadi sesuatu yang selalu ingin dan ingin lagi. Sehingga tidak pernah padam.
Begitu juga dengan proses menulis. Ketika kita sudah menjadikan sebagai
renjana, maka giat menulis tidak akan padam. Karena sudah menjadi kebutuhan
bukan beban. Jadi ketika belum menulis ada sesuatu yang kurang.
Mengapa Menulis Menjadi Passion yang menjanjikan?
Karena kemampuan menulis dipandang sebagai indikator
intelektualitas dan kematangan berpikir. Hingga hari ini, profesi penulis
adalah salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial.
Kendala dan Hambatan dalam Menulis
Di antara alasan para penulis pemula: merasa tidak
bakat menulis, tidak memiliki waktu, tidak memiliki ide, tidak mau dikritik, tidak
suka menulis.
Padahal banyak sekali alasan untuk menulis, di antaranya:
mengapa kita menulis, bagaimana cara kita menulis, kapan kita mulai menulis,
dll.
Salah satu motivasi menulis diambil dari Hadis Nabi “khoirunnas
anfa’uhum linnas” yang artinya, sebaik-baik manusia adalah mereka yang
paling bermanfaat untuk manusia lain.
Langkah-Langkah Menjadi Penulis Yang Baik
• Untuk menjadi seorang penulis yang baik, kita perlu
membaca banyak buku baik yang bersifat general (umum) maupun spesifik (misalnya
sesuai dengan background akademik atau interest pribadi kita)
• Hal ini penting, karena ide dan gagasan seringkali
muncul saat kita mendialektikakan bahan bacaan yang kita baca dengan bacaan
orang lain atau dengan diri kita sendiri. Bila diperlukan, ada baiknya kita
memiliki mentor menulis yang tepat.
• Baik secara langsung maupun apa yang kita lihat dan
baca di media
• Berapa banyak pengetahuan, pengalaman dan kisah orang
lain yang dapat kita serap?
Hal-hal apa saja yang perlu kita persiapkan untuk menulis?
1. Menggali dan menemukan gagasan/ide.
Pada tahap ini, penulis melakukan kegiatan penggalian gagasan atau ide. Kegiatan ini bisa dilakukan melalui pengamatan, baik terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi, imajinasi, dan kajian pustaka. Untuk mempermudah proses penemuan ide, cara efektif yang dapat digunakan adalah melalui brainstorming (curah pendapat).
2. Menentukan tujuan, genre, dan segmen pembaca.
Setelah menentukan gagasan/ide, penulis perlu menentukan tujuan menulis, genre yang diikuti serta target segmen pembaca. Sasaran pembaca akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam menentukan warna tulisan. Selain itu, kita harus memastikan bahwa tulisan yang kita hasilkan akan marketable (barang yang cocok dijual di pasaran).
3. Menentukan topik
Penentuan topik dilakukan setelah penulis menetapkan untuk apa menulis, genre apa yang dipilih, dan siapa sasaran pembacanya.
4. Membuat outline
Outline merupakan bentuk kerangka tulisan. Kerangka tersebut menunjukkan gambaran materi yang akan ditulis. Menulis outline cukup dengan garis besarnya saja. Karakteristik outline yang baik memiliki kesederajatan yang logis, kesetaraan struktur, kepaduan, dan penekanan.
5. Mengumpulkan bahan materi / buku
Penulis wajib
membaca banyak buku dan sumber bacaan lain untuk memperkaya perspektif dan
referensi. Selain itu agar semakin banyak ide atau gagasan yang dapat
dikembangkan. Apabila sudah menemukan topik, maka bahan bacaan yang dikumpulkan
sesuai dengan topik yang sudah ditentukan.
Menulis Itu Harus Sabar.
Penulis pemula sebaiknya lebih fokus pada ketekunan (persistence)
dalam proses menulis. Tulislah semampu kita terlebih dahulu. Jangan berfikir
harus sempurna, dan jangan terlalu idealis. Langkah selanjutnya, setelah kita
menyelesaikan naskah kasar dari buku yang kita tulis (rough draft),
tahapan yang harus dilewati hingga terbitnya buku kita adalah:
1. Editing,
dengan cara membaca ulang dan menyempurnakan
draf.
2. Revising, dengan mengubah beberapa bagian naskah, melengkapi naskah, dan mengevaluasi
kembali naskah untuk menihilkan kesalahan tulis.
3. Publishing, dengan cara pengiriman naskah, pracetak (perwajahan
buku, tata letak, ISBN, proof reading), pencetakan, promosi dan
distribusi.
Kuncinya, jangan takut
mencoba sesuatu yang baru. Kerja keras dan semangat. Ingat, tidak semua mimpi
sekedar bunga, dengan rasa percaya kita akan mewujudkannya menjadi nyata.
Sebagai penutup, manusia hanya bisa mengajak kebaikan dan agar bisa bersama-sama naik kelas dengan menulis. Karena menulis adalah keterampilan tertinggi saat mengolah rasa, mengolah kata, dan merangkainya jadi pesan yang bermakna bagi si pembaca. Dan yang terpenting lagi dari apa yang kita tulis adalah Allah rida. Sehingga ada nilai ibadahnya dan insyaallah dengan menulis kita bisa mulia di mata Allah.
Burung Irian, Burung Cendrawasih. Cukup sekian dan terima kasih.
“Kemajuan hanya terjadi
saat kita memberanikan diri keluar dari zona nyaman”
Michael Jhon Bobak
Saya Puspitasari Megahana, peserta KBMN angkatan 28 tahun 2023.
Moderator : Widya Setianingsih, S.Ag.
Narasumber : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd.
Ini istrinya Pak Hery Setyawan ya? Mantul tulisannya
BalasHapusBetul Pak Dosen. Banyak belajar dari Coach Deni nih saya. Makasih atas kesempatan belajarnya, Ustadz 🙏
HapusSistematis
BalasHapusMasih belajar, Bang Hilman
Hapuswriting is my passion, semoga terus menular ke semua guru infonesia.
BalasHapusIzin, OmJay, namanya disebut di atas...
HapusMantap, terus semangat menulis😇
BalasHapusKeren Bu
BalasHapusboleh kunjungi tulisan saya
https://ragungps.blogspot.com/2023/01/flyer-2-judul-menulis-dengan-gairah.html
Mantap resumenya...
BalasHapusLanjutkan.
Keren tulisannya maknyus dan komunikatif
BalasHapus