Sabtu, 28 Januari 2023

Writing is Easy

 “Writing is Easy”

 

Berbicara masalah komitmen dan konsisten menulis, harus dipegang teguh oleh penulis jika ingin ada perubahan pada dirinya. Perubahan ke arah yang positif tentunya.

Teman-teman pembelajar sejati, moderator pada kelas ini adalah Ibu Lely Suryani. Pertemuan kali ini kita dibersamai oleh Narasumber yang juga seorang Kyai. Beliau adalah Prof. Dr. Ngainun Naim, M.H.I. yang juga seorang dosen di Perguruan Tinggi Negeri. Lahir di Tulungagung, 19 Juli 1975, sudah melahirkan 47 judul buku dan ratusan jurnal.

Menulis itu mudah” merupakan tema yang akan beliau bagikan dengan berbagai tips dan triknya di pertemuan ini.

Menulis itu bukan perkara mudah atau sulit, tapi agar bisa menulis caranya hanya satu, yaitu dengan menulis.

Kunci menulis yang mudah:

(1) Menulislah hal-hal sederhana yang kita alami.

Jadi pengalaman hidup sehari-hari itu sumber tulisan yang subur. Kita akan mudah menuliskannya karena kita menceritakan apa yang kita alami sehari-hari. Tinggal kita memilih aspek apa yang mau kita ceritakan. Tulis saja. Jangan takut salah atau jelek. Takutlah jika tidak menulis. Jika kunci pertama ini dijalankan, menulis akan mudah.

(2) Jangan menulis sambil dibaca lalu diedit.

Itu menjadi hambatan psikologis dalam menuangkan pikiran. Nulis itu ya nulis. Keluarkan saja apa yang ada dalam pikiran secara bebas. Terus saja menulis. Nah, selesai menulis atau karena sudah habis yang mau ditulis, tinggalkan dulu. Simpan di komputer. Jangan dibaca dulu. Cari suasana psikologis yang berbeda. Istilahnya ENDAPKAN DULU. Saat berbeda, misalnya nulisnya pagi, maka saat sore baru dibaca. Cermati kalimat demi kalimat. Tambahkan ide yang ada jika memang perlu ditambah. Jika ada typo, perbaiki. Sebelum mengunggah ke blog, baca ulang tulisannya. Bisa sekali atau dua kali. Prinsipnya sederhana: meminimalkan hal yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Kenapa? Karena tulisan kita adalah jejak kita.

(3) Menulis tentang perjalanan.

Ini juga jenis tulisan yang mudah dibuat. Kita semua sangat sering melakukan perjalanan.

Nah, apa-apa yang kita lakukan di perjalanan bisa kita tulis. Jika kita rekreasi, tulis saja hal-hal yang dialami. Itu mudah karena kita menjalaninya.

(4) MENULIS SECARA NGEMIL. Sedikit demi sedikit.

Setiap hari menulis beberapa jenis tulisan. Tidak banyak. Untuk blog, target 3-5 paragraf. Untuk artikel jurnal, target 1 paragraf. Itu target minimal yang perlu diperjuangkan.

Bagaimana cara mengatasi kesulitan memulai menulis?

Kesulitan menulis itu biasanya karena persoalan psikologis. Takut jelek, takut salah, dan seterusnya. Itu harus dilawan. Caranya pokoknya ya ditulis. Awali tulisan dengan prolog sederhana. Ini sebagai pintu masuk untuk paragraf demi paragraf berikutnya. Kata salah seorang penulis: cara melawan kesulitan adalah dengan melakukan.

Bagaimana agar menulis itu benar-benar mudah?

Langkah awalnya itu dipaksa. Ya, tidak ada yang benar-benar mudah dalam hidup ini. Dulu kita berjalan saat kecil itu juga dipaksa oleh orang tua. Sekarang benar-benar mudah. Jadi jika menulis ingin benar-benar mudah, paksalah untuk menulis setiap hari. Jika mampu menulis setiap hari selama tiga bulan, buktikan nanti akan ketagihan.

Lawan terbesar penulis adalah diri sendiri. Itu butuh perjuangan. Seiring perjalanan waktu, kita abaikan itu. Pokoknya menulis saja. Kualitas itu akan meningkat seiring dengan banyaknya karya yang kita hasilkan. Tentu juga harus belajar tanpa henti. Cari informasi, menonton YouTube, membaca, dan teruslah menulis. Bagaimana kualitas bisa meningkat jika berhenti menulis?

Biasakan membuat TEMPLATE atau semacam ancangan (kerangka) sederhana saat membiasakan menulis secara nyicil. Misalnya: kita mau menulis tentang: “EMPAT HAL YANG MUDAH DITULIS”. Paragraf satu: buat panduan: Menulis Itu mudah apa sulit? Paragraf 2: Menulis yang dialami. Paragraf 3: Menulis Perjalanan. Dan seterusnya. Jadi setiap paragraf sudah ada kata kuncinya biar tidak liar ke mana-mana. Itu memudahkan kita dalam mengeksekusi ide saat memilih metode NYICIL.

Tulisan dengan judul yang berbeda, bisa dibuat sebuah buku. Tulisan demi tulisan tersebut dikumpulkan. Diberi judul, kata pengantar, daftar isi dan biodata penulis. Sudah bisa jadi buku. Banyak buku yang merupakan kumpulan dari menulis setiap hari.

Apakah dalam penulisan blog ada aturan yang mengikat?

Blog gratis seperti blogspot, tata letak dan sebagainya sederhana. Sedangkan blog yang berbayar, lebih bagus dari sisi isi dan tata letak.

Sebaiknya mengambil tema harian yang kita alami atau mengangkat tema yang tengah booming?

Bisa dua-duanya. Intinya pilihlah yang kita bisa. Jika booming tetapi tidak bisa menyelesaikan tulisan ya jangan dipilih. Tulislah sesuai yang kita mampu.

Bagaimana cara memunculkan ide supaya bisa menulis dengan sudut pandang yang berbeda, intinya punya kesan yg lebih bermakna?

Banyak membaca. Banyak berlatih. Terus menulis. Hanya itu cara yang harus dipraktikkan. Tidak ada yang instan.

Tips bagi penulis pemula agar bisa rilek menulis

Berusaha menikmati semua yang dikerjakan. Kesibukan itu bukan hambatan menulis. Kuncinya komitmen yang dijalankan dengan riang gembira. Jika ada orang beralasan sibuk lalu tidak menulis, maka ketika banyak waktu luang pun juga tetap tidak menulis. Konsentrasi itu soal latihan. Sebaiknya memang ketika menulis, HP dimatikan. Itu gangguan terbesar. Jadi fokuslah dan teruslah berlatih.

Pesan untuk penulis pemula, jangan menulis yang berat dulu. Imbangi yang sederhana dan ringan tetapi selesai. Itu namanya tulisan berbasis otak kanan. Nah, yang berat itu basisnya otak kiri. Mulainya sebaiknya dari otak kanan. Nanti yang otak kiri akan ikut dengan sendirinya.

Metode  menulis mengemil bagi penulis pemula

Metode itu alat. NGEMIL itu metode. Efektif atau tidak itu ya tergantung kita yang menerapkan.

Bagaimana cara menjadikan apa yang kita alami itu menjadi sesuatu yang spesial, yang bisa dijadikn ide untuk menulis?

Tentu harus banyak membaca, mengamati dan menganalisis tulisan demi tulisan orang yang menulis hal-hal semacam ini. Membaca itu amunisi menulis. Banyak membaca membuat imajinasi kita kaya. Pilihan kosakata bervariasi. Data biasa mampu diolah secara luar biasa. Kuncinya memang sering latihan. Tidak ada yang langsung baik. Butuh terus berlatih agar yang awalnya biasa menjadi luar biasa


Nama                  : Puspitasari Megahana

Angkatan            : KBMN 28

Tema                   : Menulis itu Mudah

Moderator         : Ibu Lely Suryani

Narasumber      : Prof. Dr. Ngainun Naim, M.H.I.

Hari / tanggal     : Jum’at, 27 Januari 2023

 

Kamis, 26 Januari 2023

Konsistensi Menulis di Blog

 


Judul                : Konsistensi Menulis di Blog

Resume Ke      : 8

Gelombang      : 28

Tanggal            : 25 Januari 2023

Tema                : Komitmen Menulis di Blog

Narasumber     : Drs. Dedi Dwitagama, M.Si.

Moderator        : Sigid PN, S.H.

 

Pertemuan ke-8 dalam kelas belajar menulis gelombang 28 kali ini akan dipandu oleh moderator keren Bapak Sigid PN, S.H. dan yang menjadi narasumber kita adalah seorang motivator terkenal, penulis blog dan buku yaitu Drs. Dedi Dwitagama, M.Si.  

Pak Dedi merupakan motivator yang luar biasa dan sudah banyak memberikan masukan nasihat untuk semua kalangan, baik siswa maupun guru. Namun, dalam pertemuan kelas kali ini, materi yang akan disampaikan adalah fokus menulis blog. Harapannya agar peserta menulis yang hadir, dapat selalu konsisten dalam menulis di blognya masing-masing.

Kita semua masih ingat guru idola yang mengajar kita semua pada waktu Sekolah Dasar sampai tingkat Sekolah Menengah Atas. Guru yang menurut kita terbaik di antara guru yang lain di sekolah tersebut. Namun, sekarang ketika kita cari nama guru idola kita tersebut di mesin pencarian google, nama guru tersebut tidak ditemukan. Mengapa? Karena guru yang menjadi idola kita tersebut tidak produktif. Walaupun pada saat itu internet tidak ada, tetapi yang membuat kita bisa mencari nama guru kita bukan internet, melainkan produktif atau tidaknya seorang guru.

Untuk sekarang ini, walau kita sudah lulus dalam seleksi guru penggerak pun, apabila kita tidak produktif untuk menghasilkan hal yang baru, maka kita akan hilang dan tidak bisa dikenal oleh masyarakat lainnya. Kita dapat membuat berbagai karya, tetapi cara mudah bagi kita untuk dapat dikenal adalah dengan cara menulis. Dengan menulis, kita bisa memiliki karya yang dapat dimanfaatkan oleh khalayak ramai.

Seperti apa guru produktif itu?

Guru produktif adalah seorang guru yang dapat melakukan sesuatu di tengah kesibukannya dan menghasilkan sesuatu. Semua itu bisa kita lakukan sesuai dengan yang disepakati, dan tentunya dibutuhkan konsistensi terhadap diri kita sendiri. Dan menghasilkan sebuah karya yang terbaik.

Guru tidak hanya dinilai dari seragam. Guru yang berani keluar dari zona nyamannya dapat melakukan sesuatu di luar kebiasaannya sebagai guru, melakukan hal yang beda dari biasanya, sehingga guru tersebut dapat dilihat hasil karyanya. Sekalipun guru yang lain tidak ingin berkembang, kita tetap harus berani berkembang.

Guru produktif akan tampil dengan penuh percaya diri dan memiliki penghasilan yang lain, serta mampu mengenalkan sekolahnya dengan hal-hal yang bermanfaat.

Bagaimana cara guru untuk bisa produktif?

Guru dapat menulis buku, hanya saja ketika buku kita kalah bersaing dengan penulis yang lain maka karya kita akan hilang dan tidak diminati oleh orang lain. Kita juga bisa menulis di media masa lainnya. Nama kita akan cepat dikenal, tetapi untuk saat ini banyak media yang gulung tikar. Untuk itu, kita bisa menggunakan blog sabagai sarana menulis yang produktif. Karena blog akan selalu tersimpan rapi, walaupun penulisnya sudah tidak aktif atau sudah meninggal.

Saat ini eranya berganti dari menjadi penggunaan internet dan HP, sehingga menulis di blog dapat dimaksimalkan oleh guru-guru yang produktif. Melalui blog, kita bisa gunakan untuk kegiatan pembelajaran, memperkenalkan sekolah kita, menceritakan keberhasilan kita ketika membimbing anak perlombaan, dan masih banyak yang dapat kita lakukan. Kita bisa menuliskan setiap apapun yang kita lakukan pada blog pribadi kita. Karena manusia mati meninggalkan jejak. Blog inilah yang akan jadi jejak kebaikan.

Tips untuk dapat menulis konsisten di blog

  1. Tentukan tujuan tulisan kita agar tetap dapat fokus dalam menulis di blog
  2. Buatlah outline agar tulisan kita terarah dan mudah dipahami
  3. Mulailah menulis sekarang
  4. Selesaikan tulisan kita
  5. Segera dipublish
  6. Ikutlah komunitas penulis sehingga terjaga semangat kita
  7. Membaca tulisan orang lain
  8. Perkenalkan diri kita kepada orang lain.
  9. Ikut berorganisasi

Blog adalah media yang mudah digunakan oleh siapapun, dan kita bisa menulis apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk kebaikan.

 

Oleh : Puspitasari Megahana


Selasa, 24 Januari 2023

Perfectionist is a virus in writing

 


Moderator yang akan memandu kelas menulis pertemuan ini adalah Ibu Raliyanti, S.Sos., M.Pd. Dan narasumber kita adalah seorang ibu muda yang geulis, smart, baik hati dan tidak sombong. Seorang guru dengan segudang prestasinya yang luar biasa. Beliau adalah ibu Ditta Widya Utami, S.Pd., Gr., Seorang guru berprestasi dan sangat menginspirasi. Alumni kelas menulis KBMN Gelombang Ke-7.

Silakan diintip dulu profil beliau: https://dittawidyautami.blogspot.com/p/profil.html

Materi kali ini bertema "Mengatasi Writer's Block"

Siapa pun yang ingin menjadi penulis andal, maka harus siap dengan prosesnya. Tak bisa instan tentunya. Diperlukan jam terbang yang cukup banyak agar bisa menjadi hebat.

Beliau senang membaca buku-buku cerita sejak kecil (sebelum SD). Senang menulis sejak di Sekolah Dasar (dalam buku diary). Ketika sudah beranjak SMP, sering mengirim tulisan ke mading sekolah dan pernah menulis cerita di buku tulis yang dibaca bergiliran oleh teman-teman. Bahkan menulis diary dalam bahasa Inggris juga. Sampai SMA pun masih tetap menulis diary. Beberapa teman dekat yang membacanya sempat berkomentar bahwa tulisannya sudah seperti novel. Saat remaja, banyak emosi yang dituangkan dalam catatan Ditta remaja.

Secara tak disadari, menulis apa pun yang kita rasakan bisa menjadi self healing yang baik. Contoh, beberapa psikolog ada yang menyarankan kepada para pasiennya untuk menulis sebagai salah satu cara mengatasi depresi dsb.

Kebiasaan menulis bisa memberi banyak manfaat. Di antaranya:

  1.  Ketika kuliah, beliau memenangkan juara dua dalam Lomba Kreativitas Mahasiswa Jurusan, dalam membuat buku Petualangan Kimia bersama teman-temannya.
  2. Pada 2009-2010 menulis proposal bersama teman-temannya dan berhasil mendapat dana hibah untuk asosiasi profesi dari Dikti hingga 40 juta. Jumlah tersebut tentu sangat besar.
  3. Bukunya terbit di penerbit mayor. Angkatan pertama tantangan menulis Bersama Prof. Eko
  4. Bisa menyelesaikan esai di seleksi Calon Pengajar Praktik Pendidikan Guru Penggerak.

Mengajar di boarding school dengan aktivitas yang padat membuatnya mengambil jeda sejenak dalam dunia kepenulisan. Hingga akhirnya di awal masa pandemi, beliau mengikuti kelas menulis bersama PGRI dan masuk di angkatan ke-7. Sangat bersyukur, karena berawal dari arahan untuk membuat resume, akhirnya kembali aktif menulis di blog.

Disadari atau tidak, ternyata menulis memiliki banyak manfaat. Ada yang menulis karena hobi, kebutuhan, tuntutan profesi, dan lain sebagainya. Apa pun alasannya, aktivitas menulis memang tak bisa lepas dari kita sebagai makhluk yang berbahasa dan berbudaya. Nah, lalu apa kaitannya dengan writer's block?

Mari kita samakan persepsi bahwa aktivitas menulis itu maknanya luas. Ada tulisan pribadi dalam bentuk diary, ada karya tulis ilmiah, ada cerpen, artikel, resume, dsb. Menulis adalah kata kerja yang hasilnya bisa sangat beragam. Oleh karena itu tak hanya novelis, cerpenis, jurnalis atau blogger, tetapi ada juga copywriter yg tulisannya mengajak orang untuk membeli produk, ada content writer yang bertugas membuat tulisan profesional di website, ada script writer penulis naskah film/sinetron, ada ghost writer, techincal writer, hingga UX writer, dll. Faktanya, penulis-penulis tersebut masih bisa terserang virus WB alias Writer's Block.

Tak peduli tua atau muda, profesional atau belum, WB bisa menyerang siapa pun yang masuk dalam dunia kepenulisan. Oleh karena itu, penting bagi seorang penulis untuk mengenali WB dan cara mengatasinya. Karena, WB ini bisa menjangkit dalam hitungan detik, menit, hari, minggu, bulan, bahkan tahunan. Tergantung seberapa cepat kita menyadari dan mengatasinya.

Sederhananya, WB adalah kondisi di mana kita mengalami kebuntuan menulis. Tak lagi produktif atau berkurang kemampuan menulisnya. Hal ini bisa terjadi dengan disadari atau pun tidak.

Istilah writer's block sebenarnya sudah ada sejak tahun 1940-an. Diperkenalkan pertama kali oleh Edmund Bergler, seorang psikoanalis di Amerika. Berkaca dari pengalaman, WB ini bisa terjadi berulang. Me-reinfeksi kita sebagai penulis. Itulah mengapa saya katakan WB ini sebagai "virus" yang sesekali bisa aktif bila kondisinya memungkinkan. Ibarat penyakit, tentu akan lebih mudah disembuhkan bila kita mengetahui faktor penyebabnya, bukan?

Begitu pula dengan WB. Agar bisa terhindar atau segera terlepas dari WB, maka kita perlu mengenali penyebabnya. Berikut adalah beberapa hal yang dapat mengakibatkan WB:

1.     Pertamamencoba metode/topik baru dalam menulis sebenarnya bisa menjadi penyebab sekaligus obat untuk WB. Misal ketika jadi penyebab: Ada orang yang senang menulis cerpen atau puisi. Kemudian tiba-tiba harus menulis KTI yang tentu saja memiliki struktur dan metode penulisan yang berbeda. Bila tak lekas beradaptasi, bisa jadi kita malah terserang WB.

Lalu bagaimana ini bisa menjadi salah satu obat WB? Jawabannya akan berkaitan dengan faktor penyebab WB yang kedua dan ketiga. Dalam Kamus Psikologi, stres diartikan sebagai ketegangan, tekanan, tekanan batin, tegangan dan konflik. Lelah fisik/mental akibat aktivitas harian yang padat juga dapat memicu stress.

Pada akhirnya, jangankan menulis, kita bisa merasa jenuh dan suntuk. Terserang WB deh. Maka, mencoba hal baru dalam menulis bisa jadi alternatif solusi. Mempelajari hal-hal baru yang berbeda dg sebelumnya pasti menyenangkan.

2.     Kedua, Memilih untuk sejenak rehat dan melakukan hal yang disukai untuk refreshing. Membaca buku-buku ringan untuk cemilan otak juga bisa jadi solusi mengatasi WB. Biar bagaimanapun, WB bisa terjadi karena kita belum bisa mengekspresikan ide dalam bentuk kata.

Dengan membaca, kita bisa menambah kosa kata. Pada akhirnya, jika diteruskan insya Allah bisa sekaligus mengatasi WB.

3.    Terakhir yang bisa menyebabkan WB adalah terlalu perfeksionis. Tapi, justru itulah salah satu kunci menghadapi WB. Terlalu memikirkan apakah tulisan saya sudah sesuai kaidah atau belum, niscaya diary berbahasa Inggris itu tidak akan pernah rampung.

Kondisi menulis di mana kita tidak memikirkan salah eja, salah ketik, koherensi dsb ternyata dalam dunia psikologi dikenal dengan istilah free writing atau menulis bebas.

Yuk, dicoba menulis bebas untuk mengatasi salah satu penyebab WB-nya. Bukankah tulisan yang buruk jauh lebih baik daripada tulisan yang tidak selesai?

Nama                  : Puspitasari Megahana

Kelas menulis    : KBMN Angkatan 28

Tema                   : Mengatasi Writer's Block

Hari / Tanggal    : Senin, 23 Januari 2023

Narasumber      : Ditta Widya Utami, S.Pd., Gr.,

Moderator         : Raliyanti, S.Sos., M.Pd.


Sabtu, 21 Januari 2023

PRACTICE MAKES PERFECT

 

PRACTICE MAKES PERFECT


Judul                   : Practice Makes Perfect

Resume              : ke-6

Gelombang        : 28

Hari/ Tanggal     : Jumat, 20 Januari 2023

Tema                   : Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu

Narasumber       : Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A., M.Phil., M.A.

Moderator         : Aam Nurhasanah, S.Pd.

Ibu Aam Nurhasanah dari Lebak, Banten akan memandu kelas menulis KBMN pertemuan ke-6 dengan tema “Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu”.

Narasumber kali ini adalah Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A., M.Phil., M.A. (lahir 24 Januari 1969) atau akrab disapa Eko Indrajit. Beliau adalah seorang tokoh pendidikan dan pakar teknologi informatika asal Indonesia yang kini menjabat Rektor Universitas Pradita. Beliau adalah seorang penulis besar yang bisa mengantarkan mimpi kita menuju penerbit mayor. Buku kita juga akan diterbitkan dalam bentuk ebooks atau buku digital.

Mari kita intip profil sang Profesor https://id.m.wikipedia.org/wiki/Richardus_Eko_Indrajit

Kali ini beliau ingin sharing pengalaman menjadi penulis dari buku mayor, yaitu karya tulis yang diterbitkan oleh penerbit nasional. Hingga saat ini, karya yang telah beliau tulis kurang lebih 121 buku mayor sejak selesai kuliah, dan kurang lebih 623 artikel, dalam bahasa Indonesia maupun Inggris.

Beliau senang menulis sejak Sekolah Dasar. Namun, tulisan pertamanya baru diterbitkan majalah ketika duduk di bangku SMP. Alasannya senang menulis adalah, karena ingin membagi ide, pemikiran, gagasan, dan cerita kepada orang lain, lama-lama jadi ketagihan menulis. Semakin banyak membaca buku dan menonton televisi (dulu belum ada internet), semakin tinggi keinginannya untuk menulis.

Buku Mayor pertama yang terbit adalah di tahun 2000, yaitu dua tahun setelah krisis dan reformasi. Sepuluh buku pertamanya berisi bunga rampai. Setiap buku terdiri dari 50 artikel. Setiap artikel berisi ringkasan SATU TOPIK yang sedang menjadi trend pada saat itu. Beliau sendiri tidak menduga ketika begitu banyak orang yang membelinya. Sampai akhirnya jadi ketagihan menulis.

Hal lain yang membuat motivasi menulis lebih besar adalah karena banyaknya SMS (dulu belum ada WA) yang masuk ke nomor ponselnya, mengucapkan terima kasih atas buku yang telah ia buat. Tentu saja, hal tersebut membesarkan hatinya dan merasa hidupnya berguna untuk orang lain. Begitulah pentingnya menulis nomor handphone di setiap buku yang ditulis.

Ketika 16 Maret 2020 semua guru dan siswa harus belajar dari rumah, beliau memutuskan untuk menjadi youtuber. Setiap hari membuat satu video youtube, yang isinya hal-hal berkaitan dengan PJJ (karena sedang menjadi pembicaraan nasional). Beliau membuat youtube dengan judul aneh-aneh, seperti gamification, flipped classroom, collaborative learning, metaverse, IOT, big data, dan lain sebagainya.

Pada kesempatan baik ini, beliau ingin mengajak guru-guru yang tertarik untuk menjadi penulis buku mayor, tetapi kali ini agak berbeda modelnya. Penulis akan diberi sebuah tema, kemudian akan dibimbing dan penulis mendalami tema tersebut sehingga menjadi buku. Kuncinya adalah, berniat serius untuk menulis. Kalau ingin menuliskan buku yang diterbitkaan mayor, penulis harus mengikuti KEBUTUHAN PASAR. Jadi kita menulis BUKAN UNTUK DIRI SENDIRI, tapi UNTUK ORANG LAIN.

Contoh Judul

  • Classroom Design and Management
  • Community Based Learning
  • Computer-Based Assessment
  • Competency-Based Learning
  • Computer-Adaptive Assessment
  • The 21st Century Learning Skills

Itu adalah judul-judul yang banyak dibutuhkan sekolah-sekolah zaman sekarang.

Tidak perlu berfikir panjang-panjang dulu. Mulai dari satu hal yang sederhana. Jangan menuliskan sesuatu yang tidak dimengerti dan tidak ada sumber referensinya.

Carilah judul yang ANTI MAINSTREAM. Kalau yang BIASA-BIASA SAJA, biasanya penerbit mayor tidak tertarik menerbitkannya.

Referensi yang digunakan dalam menulis buku adalah bentuk penghormatan kita terhadap karya orang lain yang butir-butir kontennya kita pakai dalam buku yang kita tulis. Isi atau konten menarik yang disampaikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Tujuan workshop menulis adalah agar guru-guru BISA MENULIS BUKU bukan sekedar TAHU CARANYA NULIS BUKU. Sejauh tulisan kita menarik hati orang lain, pasti banyak yang tertarik. Karena banyak yang tertarik, penerbit akan rebutan menerbitkannya.

Motivasi selalu dimulai dari mimpi. Tanpa mimpi, tak akan ada motivasi. Seperti kata Laskar Pelangi: "Mimpi... adalah kunci...." Oleh karena itu, "Practice makes perfect". Latihan adalah kuncinya.

Nenek moyang mengatakan: "Ala bisa karena biasa. Tak kenal maka tak sayang."

 

LEMBAR KERJA 3.1 PENYUSUNAN BEST PRACTICES

 

LEMBAR KERJA 3.1

 PENYUSUNAN BEST PRACTICES

 


 DISUSUN OLEH:

PUSPITASARI MEGAHANA

NO UKG. 201698203791

 

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2022

 

 

LK 3.1 Menyusun Best Practices

 

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Lokasi

SDN PADEMANGAN TIMUR 06

Lingkup Pendidikan

Sekolah Dasar

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan keaktifan dan kemampuan berpikir analisis peserta didik kelas VI pada mata pelajaran Tematik

Penulis

Puspitasari Megahana

Tanggal

12 Desember 2022 (PPL Aksi 1)

3 Januari 2023 (PPL Aksi 2)

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:

  1. Keaktifan peserta didik kurang
  2. Peserta didik kurang fokus pada kegiatan pembelajaran (misalnya melakukan aktivitas lain)
  3. Kemampuan peserta didik dalam menganalisis masih rendah
  4. Fasilitas belajar di sekolah terbatas jumlahnya
  5. Guru belum maksimal dalam mengeksplor dan menggunakan pembelajaran yang variatif

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan karena permasalahan yang terjadi dan saya alami di lingkup kelas atau sekolah saya mungkin juga terjadi kepada Bapak/Ibu guru lain di luar sana. Oleh karena itu, harapan saya selain ini menjadi motivasi dan solusi untuk saya pribadi, juga ingin membagikan praktik baik ini agar bisa dijadikan motivasi juga referensi bagi rekan-rekan guru yang mengalami hal sama. Sehingga memberikan dampak positif atau perubahan-perubahan/inovasi pada kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan ke depannya. Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini yaitu sebagai seorang guru pastilah bertanggung jawab untuk bisa melakukan kegiatan pembelajaran secara efektif sehingga tujuan dari pembelajaran itu sendiri juga hasil belajar peserta didik dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Adapun cara agar tujuan tersebut tercapai yakni dengan mengimplementasikan model pembelajaran yang tepat dan inovatif sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran, juga menggunakan metode pembelajaran yang variatif (tidak hanya metode ceramah).


Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

 

Tantangan yang dihadapi oleh guru untuk mecapai tujuan adalah:

  1. Penggunaan metode dan model pembelajaran yang inovatif dan tepat bagi peserta didik sesuai dengan materi yang akan dipelajari
  2. Penyesuaian jam mengajar dan jadwal PPL yang akan dilaksanakan
  3. Penggunaan media pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik
  4. Pengambilan video pembelajaran pada aksi 1 terkendala dengan adanya class meeting
  5. Masih ada peserta didik yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi karena peserta didik yang dominan lebih pandai dan pintar yang banyak menyelesaikan diskusi kelompok tersebut
  6. Masih ada peserta didik yang belum percaya diri untuk mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas

Berdasarkan tantangan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi guru terkait dengan kompetensinya yakni kemampuan pedagogik dan profesional sedangkan dari peserta didik yakni motivasi belajar.

Yang terlibat dalam terlaksananya best practice ini antara lain:

  1. Guru yang menjadi fasilitator.
  2. Peserta didik sebagai subjek proses pembelajaran.
  3. Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing pelaksanaan pembelajaran.
  4. Rekan sejawat yang telah membantu dalam kelancaran proses pembelajaran.
  5. Guru piket sebagai juru kamera

 

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan adalah:

  1. Penggunaan metode dan model pembelajaran


·   Strategi yang dilakukan guru yaitu memilih untuk menggunakan model pembelajaran PjBL sedangkan untuk metodenya berupa ceramah variasi, diskusi kelompok dan tanya jawab.

·      Proses yang dilakukan yaitu dengan memahami sintaks model apakah sesuai dengan indikator, tujuan pembelajaran, juga materi yang akan dipelajari oleh peserta didik.

·      Sumber daya yang diperlukan yaitu guru harus memahami sintaks model pembelajaran PjBL dan juga memiliki pengetahuan tentang jenis-jenis metode yang dipakai dalam pembelajaran.

 

2.  Penyesuaian jam mengajar dan jadwal PPL yang akan dilaksanakan

 


· Strategi yang dilakukan guru dengan menggunakan jadwal mengajar di kelas pada jam pertama agar tidak mengganggu jadwal mata pelajaran yang lain.

·  Proses yang dilakukan dengan memberikan informasi kepada peserta didik pada pertemuan tersebut akan dilakukan pengambilan video agar waktu pengambilan video tidak molor

·      Sumber daya yang diperlukan yaitu kemampuan untuk mengkondisikan kelas agar lebih kondusif dari biasanya.

 

3.  Penggunaan media pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik

 


·      Strategi yang dilakukan guru yaitu memilih media pembelajaran yang mudah dipahami peserta didik dengan memanfaatkan gambar gambar, video Youtube yang sesuai dengan cakupan materi yang ditayangkan dalam bentuk slide powerpoint.

·      Proses yang dilakukan yaitu dengan mencari gambar atau video yang relevan dengan materi yang akan dipelajari oleh peserta didik.

·      Sumber daya yang diperlukan yaitu kemampuan guru dalam mengaitkan atau menghubungkan apakah gambar atau video tersebut sudah sesuai dengan materinya.

 4.   Menumbuhkan motivasi belajar peserta didik


 

·  Strategi yang dilakukan guru yaitu dengan melakukan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada peserta didik. Dimana tahapan-tahapan kegiatan tersebut telah disesuaikan dengan sintaks model pembelajaran yang dipilih dan dirancang oleh guru dalam RPP.

·      Proses yang dilakukan yaitu merancang kegiatan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan model pembelajaran yang terpilih.

·        Sumber daya yang diperlukan yaitu kemampuan guru dalam merancang dan menyusun setiap kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik agar lebih termotivasi dan aktif sehingga hasil belajarnya akan meningkat.

 

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari aksi dari langkah-langkah yang dilakukan antara lain:

  1. Penggunaan model pembelajaran PBL dimana kegiatannya berpusat pada peserta didik, menjadikan peserta didik lebih aktif, dapat berpikir analisis dan kreatif dibandingkan dengan saat masih menggunakan model dan metode yang monoton. Selain itu, karena pada saat pembelajaran peserta didik di bagi menjadi beberapa kelompok serta per kelompok menjawab soal yang diberikan oleh guru
  2. Penggunaan media pembelajaran yang berbasis TPACK dalam bentuk video yang ditampilkan dalam slide powerpoint memudahkan peserta didik dalam mempelajari dan memahami materi, lebih bersemangat dan tidak cepat bosan. Sehingga keaktifan dan kemampuan berpikir analisis peserta didik dapat ditingkatkan.

Dalam proses pembelajaran yang berlangsung, dengan menggunakan strategi tersebut respon dari lingkungan sekitar yaitu dari peserta didik dan teman sejawat memberikan respon positif diantaranya sebagai berikut:

  1. Peserta didik merasa senang dengan proses pembelajaran yang berlangsung karena mereka dapat terlibat secara aktif dan kegiatannya menarik, menyenangkan, serta mudah dipahami. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan kegiatan refleksi saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
  2. Dari teman sejawat, secara keseluruhan sudah dapat mengkondisikan kelas dengan baik dan menjadikan peserta didik dapat terlibat secara aktif.

Faktor keberhasilan pembelajaran ini ditentukan dari penguasaan guru terhadap model dan metode pembelajaran, media pembelajaran dan langkah langkah pelaksanaan dalam rancangan RPP yang telah dibuat.

Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah dilakukan oleh guru yakni dapat menjadikan guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan indikator materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik


 

 

Usaha Penerbitan Buku

  Resume ke.        : 30 Gelombang        : 28 Hari, tgl.             : Jumat, 17 Maret 2023 Tema.                  : Usaha Penerbitan...