Minggu, 12 Februari 2023

Menulis Buku Nonfiksi

 Menulis Buku Nonfiksi


Assalaamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh. Bagaimana kabarnya teman-teman blog? Semoga nikmat kesehatan selalu tercurahkan untuk kita semua. Aamiin Allahumma Aamiin.

Tidak terasa kita telah memasuki pertemuan ke-14 dari 30 pertemuan. Energi positif saling belajar dan antusias dari peserta KBMN 28 sangat luar biasa. Kepintaran dalam mengemas isi buku tentu menjadi poin penting,  bertujuan agar buku yang dihasilkan menjadi bermakna di setiap lembarannya. Apa yang kita tulis akan menjadi pengukir sejarah dan warisan anak cucu.

Jika kita berbicara tentang buku,  maka penulis harus mengetahui bagaimana konsep buku yang akan ditulis. Selain memiliki tujuan dan manfaat,  konsep buku juga menjadi strong why penulis agar karya buku yang sedang digarap bisa tuntas baik berupa buku fiksi maupun buku nonfiksi. Jadi bagi seorang penulis mengetahui konsep buku sangat penting karena berkaitan dengan pola yang akan memudahkan proses penulisan buku. Hal ini juga agar kita terhindar dari kemandekan ide atau bahasa kerennya terhindar dari virus writer's block.

Nah..  pada pertemuan ini kita akan mengupas materi tentang Konsep Buku Nonfiksi bersama Ibu Musiin, M.Pd. Sekilas info tentang narasumber kita pada malam ini. Bu Musiin atau akrab dipanggil Bu Iin merupakan guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan, Kediri. Kelahiran Kota Tahu Takwa, Kediri. Bu Iin juga merupakan peserta KBMN gelombang 8 yang berhasil duet dengan Prof. Eko Indrajit. Karya buku mayor beliau berjudul “Literasi Digital Nusantara Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda Melalui Literasi”.

Selain menjadi penulis, beliau juga Founder Organisasi Swadaya Masyarakat YAPSI dan juga Founder PT In Jaya. Kemudian juga tidak kalah hebatnya, alumni IKIP Negeri Malang ini juga berhasil menempuh Short Course di SEAMEO RELC di Singapura pada tahun 2015. Karya tulis beliau juga tak kalah banyaknya.

Teman-teman, moderator kita adalah ibu Yandri Novita Sari yang akan membersamai kelas ini. Beliau berasal dari Sumatera Barat, tepatnya di Kabupaten Pesisir Selatan. Alumni peserta di KBMN gelombang 25-26.

Motivasi:

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” -Pramodya Ananta Toer-

Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah!”. -Imam Al Gazali-

Is there a book inside you? Writing alone or with a collaborator.” -Dan Poynter & Mindy Ringham-

 

Pengertian Tulisan Nonfiksi:

Tulisan nonfiksi adalah karya tulisan yang bersifat baku dan berdasarkan fakta. Tulisan yang memberikan informasi tentang fenomene-fenomena actual yang terjadi yang dapat dibuktikan sumber kebenarannya dengan empirik.

1.       Berisi penjelasan tentang suatu hal atau objek tertentu yang faktual.

2.       Objektivitas yang tinggi dan berusaha menarik serta menggugah nalar pembaca.

3.       Bahasa bersifat denotatif.

4.       Penjelasan berupa fakta/gagasan (tabel, infografis, diagram).

Tulisan ini bersifat objektif dan berbasis data dan fakta. Bahasa yang digunakan juga bersifat denotatif, apa adanya.

Jenis-jenis Tulisan Nonfiksi:

1.    Biografi

2.    Esai

3.    Makalah

4.    Artikel

5.    Karya Tulis Ilmiah

6.    Buku Nonfiksi

Ketakutan yang kita rasakan ketika menulis buku adalah sebagai berikut:

1.    Takut tidak ada yang membaca.

2.    Takut ssalah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.

3.    Merasa karya orang lain lebih bagus.

Pola Penulisan Buku Nonfiksi:

v Pola Hierarkis

Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit.

Contoh: Buku pelajaran

v Pola Prosedural

Buku disusun berdasarkan urutan proses

Contoh: Buku panduan

v Pola Klaster

v Buku disusun secara per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antar bab setara.

Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5 langkah, yakni:

1.    Pratulis

a.     Menentukan tema

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya

ü Pengalaman pribadi

ü Pengalaman orang lain

ü Berita di media massa

ü Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram

ü Imajinasi

ü Mengamati lingkungan

ü Perenungan

ü Membaca buku

ü Survey

ü Wawancara

Artinya, kita tidak akan bisa menulis dengan bagus, jika kita tidak pernah membaca dan mengupdate pengetahuan kita.

b.       Menemukan ide

c.       Merencanakan jenis tulisan

d.       Mengumpulkan bahan tulisan

e.       Bertukar pikiran

f.        Menyusun daftar

g.       Meriset

h.       Membuat Mind Mapping

i.         Menyusun kerangka

2.    Menulis Draf

a.     menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas

b.    tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

3.    Merevisi Draf

a.     merevisi sistematika / struktur tulisan dan penyajian

b.    memeriksa gambaran besar dari naskah

4.    Menyunting Naskah (KBBI dan PUEBI)

a.     ejaan

b.    tata bahasa

c.     diksi

d.    data dan fakta

e.    legalitas dan norma

5.    Menerbitkan

Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.

1.    Pengetahuan yang diperoleh secara formal, nonformal, atau informal;

2.    Keterampilan yang diperoleh secara formal, nonformal, atau informal;

3.    Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini;

4.    Penemuan yang telah didapatkan;

5.    Pemikiran yang telah direnungkan.

Tahap berikutnya membuat kerangka untuk melanjutkan ke proses penulisan.

Berikut ini adalah anatomi buku nonfiksi.

1.         Halaman Judul

2.         Halaman Persembahan (OPSIONAL)

3.         Halaman Daftar Isi

4.         Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

5.         Halaman Prakata

6.         Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

7.         Bagian /Bab

8.         Halaman Lampiran (OPSIONAL)

9.         Halaman Glosarium

10.     Halaman Daftar Pustaka

11.     Halaman Indeks

12.     Halaman Tentang Penulis

Berikut ini adalah trending topik yang bisa kita gunakan sebagai bahan tulisan.

Materi Platform Merdeka Mengajar

1.         Merdeka Belajar

2.         Kurikulum Merdeka

3.         Perencanaan Pembelajaran

4.         Asesmen

5.         P5

6.         Profil Pelajar Pancasila

7.         Penyesuaian Pembelajaran dengan Kebutuhan dan Karakteristik Murid

8.         Perencanaan Untuk Perbaikan Satuan Pendidikan

9.         Rapor Pendidikan Sebagai Sumber Data Perencanaan

10.     Disiplin Positif

Untuk mengetahu suatu topik menarik atau tidak, kita bisa mengecek di Google Trends. Kita juga bisa membandingkan trend antar topik di Google Trends. Silakan menggunakan aplikasi ini sebelum menulis.

Bagaimana menemukan ide buku dengan tema yang up to date dan bisa menyelesaikan dalam waktu singkat sehingga ketika buku terbit maka temanya sudah tidak out of date?

Teman yang update bisa diperoleh dengan banyak membaca, melihat konten-konten atau bisa juga dengan melakukan pengamatan. Jika kita sering melakukan ini, maka naluri penulis akan terasah. Seorang wartawan dengan jam terbang yang tinggi, kualitas tulisannya pasti bagus.

Di mana letak kesulitan ketika membuat buku fiksi dan nonfiksi?

Tidak setiap orang mempunyai keahlian dalam menulis fiksi dan begitu sebaliknya, tidak semua orang bisa menulis buku nonfiksi. Bagi yang tidak memiliki jiwa seni, sulit sekali menuangkan kata-kata yang indah menjadi sebuah cerpen atau novel. Kesulitan yang dialami punrelatif tidak sama.

Dalam buku non fiksi berapa idealnya menyiapkan daftar pustaka sebagai referensi buku kita?

Tidak ada patokan untuk jumlah daftar pustaka untuk sebuah buku nonfiksi, tergantung data yang kita butuhkan. Semakin lengkap data pendukung kita dan dari sumber terpercaya, semakin bagus kualitas tulisan kita.

Baru pertama kali belajar menulis mau dimulai dari mana?

Mulailah dengan menulis, menulis, dan menulis. Kita invetaris dulu, bisa berupa mind map. Setelah itu tinggal mengembangkan. Anggap saja kita berbicara dan diwujudkan dalam bentuk tulisan. Mengalir saja tanpa perlu kesempurnaan.

Dalam menulis buku non fiksi, jika mengutip kutipan dari suatu referensi, apakah ada batasan maksimal kata agar tidak dikategorikan plagiat? Dan apa aplikasi untuk mengecek "keplagiatan" dan bgaimana cara menggunakan aplikasi tersebut?

Aturan dalam pengutipan sangat sederhana sekali, apabila seseorang mengutip dari suatu sumber maka sertakanlah sumber aslinya. Kutipan langsung tidak dapat dilakukan untuk satu halaman penuh. Sebaiknya kutipan langsung berisi beberapa paragraf saja. Dalam mengutip selalu sertakan sumbernya. Aplikasi untuk mengecek level plagiat banyak sekali, salah satunya plagiarisme checker. Kita bisa memasukkan file, dan akan muncul level plagiat. https://www.easybib.com/grammar-and-plagiarism/plagiarism-checker/

Apakah menulis buku semi ilmiah dalam waktu singkat, tanpa didahului riset dapat dijamin validitasnya?

Tulisan nonfiksi adalah tulisan yang berdasarkan data dan fakta. Dalam menggunakan sumber tulisan, kita harus teliti dan cerdas dalam menguji validitasnya. Kita bisa membandingkan berbagai sumber dan menentukan yang terbaik. Tulisan kita adalah tanggung jawab kita.

Berapa banyak refrensi yang harus kita baca untuk bisa menjadi sebuah buku?

Jumlah referensi yang harus kita baca tergantung kebutuhan. Semakin banyak semakin baik, karena tulisan kita semakin berkualitas.

Bila ditengah penulisan buku kita merasa blank atau hilang ide apa yg harus kita lakukan?

Bagaimana cara mengatasi writer's block? Jawabannya kembali ke diri kita sesuai karakteristik kita. Kita bisa jalan-jalan, membaca, atau browsing media sosial. Hal-hal seperti itu akan menstimulus ide kita. Dengan belanja bahan, kita akan mampu menulis.

Sebelum membuat tulisan kita membuat draft terlebih dahulu. Mohon tips membuat draft yang baik.

Sebelum membuat draft, bahan-bahan yang dibutuhkan kita kumpulkan terlebih dahulu. Bahan-bahan itu bisa berupa tulisan, dan hasil diskusi. Setelah itu baru membuat draft. Draft bisa dalam bentuk mind map atau berupa diagram. Semakin rinci draft kita, semakin mudah kita menulis. Draft diibaratkan sebagai kompas yang akan menuntun penulis.

Tiap kesempatan yang diambil adalah sebuah kesempatan untuk menang. Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar. Mari kita mulai menulis dan jangan pulang sebelum menang.

Teman-teman blog hebat, demikianlah materi kita di pertemuan ke-14 ini. Tetap semangat dan semoga kita selalu dalam keadaan sehat. Dan jangan lupa selalu bahagia☺️☺️

Tidak ada yang bisa menghalangi orang dari mati, tapi dengan menulis, ia masih memiliki peluang untuk ‘hidup abadi’.

 

Nama                  : Puspitasari Megahana

Kelas                   : KBMN 28

Pertemuan         : ke-14

Tema                   : Konsep Buku Nonfiksi

Hari / Tanggal    : Rabu, 8 Februari 2023

Narasumber      : Musiin, M.Pd.

Moderator         : Yandri Novita Sari, S.Pd.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Usaha Penerbitan Buku

  Resume ke.        : 30 Gelombang        : 28 Hari, tgl.             : Jumat, 17 Maret 2023 Tema.                  : Usaha Penerbitan...