Selasa, 17 Januari 2023

Menulis Buku dari Karya Ilmiah


”Jangan biarkan mata pena kita mengering menguap tak berarti. Di sinilah kita para satria pena berkomitmen dan konsisten untuk terus berkarya.”

Salah satu tokoh motivational speaker terkenal dari Amerika John Maxwell, menggambarkan passion sebagai “the fuel for will’ atau bahan bakar untuk kemauan. Dalam artian passion mengubah “keharusan” menjadi “kemauan”. Jadi ketika kita sangat menginginkan sesuatu, kita akan menemukan tekad untuk melakukannya dan tidak akan berhenti sampai benar-benar mencapainya.

Inilah komitmen dan konsisten dalam menulis, sama halnya saat kita melakukan suatu analisis, menguji suatu tindak penelitian sehingga terbentuklah laporan dituangkan dalam karya tulis yang kita kenal karya ilmiah.

Namun sayangnya, terkadang karya ilmiah tersebut hanya tersimpan di loker lemari perpustakaan dan terkadang terlupakan. Pertemuan kali ini, kita akan bersama mengubah karya ilmiah kita menjadi sebuah buku. Sesuatu yang berharga sehingga pengalaman kita dalam melakukan penelitian dapat dikenal bahkan dapat bermanfaat banyak bagi orang lain.

Sesuai dengan isi tema kali ini, kita akan menjadikan karya ilmiah menjadi sebuah buku. “Menulis Buku dari Karya Ilmiah” yang akan disampaikan oleh Narasumber kita yang hebat Bapak Eko Daryono, S.Pd. atau akrab disapa Mr. Yons, guru bersahaja yang tergerak dan menggerakkan, serta membawa dampak bagi dirinya serta lingkungan. Selain sebagai pengajar, penulis, juga sebagai narasumber, serta memiliki prestasi yang luar biasa.

Bersama dengan moderator Nur Dwi Yanti, S.Pd. atau biasa disapa Mba NDY, kita intip dulu siapa Narasumber hebat ini melalui tautan:

https://maseko1275.blogspot.com/2021/11/profil.html

Materi yang disampaikan adalah Menulis Buku dari Karya Tulis Ilmiah. Lebih tepatnya Menerbitkan buku dari Karya Tulis Ilmiah.

Tema yang sekilas teoristis dan bikin pusing mengingat tidak ada standarisasi konversi KTI menjadi buku. Namun demikian, dari berbagai pengalaman yang telah disampaikan oleh para Widyaiswara, Peneliti LIPI, Pakar Menulis akhirnya mengerucut pada standar isi buku. Meski demikian, standar tersebut sifatnya tetap fleksibel. Beda penulis kadang beda persepsi.

Apa KTI itu? KTI dalam Peraturan Kepala LIPI Nomor 2, Tahun 2014 tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah.

Apa sajakah yang termasuk KTI?

Secara umum KTI ada dua yaitu KTI Nonbuku dan KTI Buku.

1.   KTI Nonbuku antara lain:

o  KTI bidang akademis untuk mendapatkan gelar: tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi.

o  KTI hasil penelitian: PTK, PTS, best practice, makalah, artikel, jurnal.

o  KTI berupa ulasan atau resensi.

2.   KTI Buku:

o  Buku Bahan Ajar: diktat, modul, buku ajar, buku referensi.

o  Buku Pengayaan: monografi, buku teks, buku pegangan, buku panduan.

o  Buku kompilasi: bunga rampai, prosiding.

Ternyata tidak semua KTI itu berupa buku. Memang secara wujud, PTK, PTS, Tugas Akhir, skripsi, tesis, desertasi itu berupa buku, tetapi bukan buku. Lebih tepatnya adalah laporan hasil penelitian dan sifat publikasinya pun terbatas.

Apa sih perbedaan laporan KTI dan KTI yang dikonversi menjadi buku?

Secara subtansi isi, tidak ada perbedaan isi laporan KTI dengan isi buku hasil konversinya. Karena sejatinya isi buku mencerminkan keseluruhan isi laporan KTI.

Secara sistematika, tentunya gaya penulisan KTI dengan penulisan buku tentu berbeda. Ada penyesuaian-penyesuaian sistematika KTI yang dikonversi menjadi buku dengan tujuan agar kesannya tidak kaku. Misalnya penomoran tiap sub bab-sub bab.

Secara Bahasa, meski sama-sama ilmiah, hasil konversinya tentu harus dimodifikasi sehingga Bahasa dalam bukunya lebih luwes, bersifat lugas dan tidak lagi mencantumkan kata-kata seperti penelitian ini, peneliti, teman sejawat, penulis.

Bagaimana cara mengkonversi KTI menjadi buku?

1.   Memodifikasi Judul

Judul KTI umumnya mengandung unsur: variabel penelitian, objek penelitian, dan seting penelitian (baik tempat maupun waktu). Judul buku hasil konversi seperti judul buku-buku yang punya daya tarik dan daya jual harus menarik, unik, mudah diingat, dan mencerminkan isi buku. Kemenarikan judul buku sifatnya subjektif.

2.   Memodifikasi Sistematika dan Gaya Penulisan

KTI Nonbuku yang berupa laporan hasil penelitian umumnya ditulis dengan sistematika dan penomoran yang baku. Pada saat laporan tersebut dikonversi menjadi buku, maka harus dimodifikasi gayanya sesuai dengan gaya penulisan buku. Tidak tampak lagi adanya sub bab-sub bab yang membuat isi buku seolah-olah terpisah-pisah.

Modifikasi Bab I

Bab I yang biasanya PENDAHULUAN boleh tetap dipertahankan judulnya dengan PENDAHULUAN, boleh PEMBUKA atau kata lain yang menggambarkan kemenarikan buku. Adapun secara struktur, tidak diperlukan lagi sub bab - sub bab seperti latar belakang, permasalahan, tujuan, manfaat dalam bentuk angka-angka. Fokusnya lebih mengeksplor latar belakang.

Modifikasi Bab II

Susunan bab dan sub bab diubah dalam gaya penulisan buku sehingga menjadi beberapa bab.

Modifikasi Bab III

Substansi bab 3 sebenarnya lebih terfokus pada metode, teknik pengumpulan data (instrumen) serta analisis data. Jika berupa PTK berisi langkah-langkah tindakannya

Ada beberapa alternatif yang dapat diterapkan. Benar-benar menghilangkan bab III, menginclude bab 3 di bab 2 atau menarasikan bab 3 di awal bab pembahasan.

Menghilangkan bab 3 maksudnya keseluruhan isi bab 3 dihilangkan, sebab bunyi bab 3 sebenarnya bisa dicermati dari isi pembahasannya.

Menginclude bab 3 di bab 2 maksudnya konsep pokok terpenting dari bab 3 digabung dalam bab 3.

Menarasikan bab 3 di awal bab pembahasan maksudnya menyampaikan substansi isi bab 3 sebagai awal pembahasan. Namun narasi tersebut butuh kehati-hatian. Jika untuk kepentingan kenaikan pangkat bagi guru ASN, maka narasi tersebut perlu dipertimbangkan untuk dicantumkan

Modifikasi Bab IV

Bagian ini sejatinya merupakan bagian inti isi buku, sesuai dengan judul buku. Bab IV tidak lagi menggunakan judul Hasil Penelitian dan Pembahasan, tetapi disesuaikan dengan konteks buku. Judul buku menjadi pilihan sebagai judul Bab IV.

Pada buku bab IV dapat dimasukkan tabel, grafik, foto-foto kegiatan maupun hasil penelitian yang menyatu dalam buku. Bab IV tidak lagi berisi data mentah seperti nilai dari setiap siswa berikut namanya. Foto pun hanya sekedar yang dibutuhkan sebagai pendukung.

Modifikasi Bab V

Pada laporan hasil penelitian, bab V biasanya diberi judul PENUTUP. Judul tersebut dapat dipertahankan. Hanya saja, isi bab tidak hanya simpulan dan rekomendasi (saran) saja, namun ditambahkan temuan yang terkait dengan hasil penelitian.

Modifikasi Lampiran

Lampiran yang disertakan hanyalah instrument penelitian atau data matang yang mendukung, bukan data-data mentah.

Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat mengkonversi KTI menjadi buku?

Pertama, keaslian laporan hasil penelitian. Tindakan Plagiat tidak dibenarkan terlebih karya seperti PTK kadang tidak dicek keasliannya. Namun saat diterbitkan jadi buku, maka penulis harus yakin betul bahwa karya yang akan diterbitkan memang oroginal punya penulis sendiri. Kalau karya seperti skripsi, tesis apalagi desertasi akan langsung ketahuan jika plagiat karena sudah ada generate machine untuk pengecekannya.

Kedua, menghindari kompilasi yang terlalu banyak. Include saja pendapat pada ahli yang mendukung substansi ini, sisanya mengembangkan dengan analisis dari sudut pandang penulis. Mengapa demikian? Saat penulis menerbitkan buku dari hasil KTI-nya, secara otomatis dia sedang menyuguhkan bahan pustaka kepada pembaca. Kegiatan sekedar meng-copas pendapat asli para pakar perlu dihindari dengan mengubah gaya penulisan kutipan.

Ketiga, memilah dan memilih data yang dipublikasikan. Data matang saja yang disajikan agar buku berbobot dan tidak bombastis.

Keempat, modifikasi bahasa buku. Hindari pemakaian penanda transisi menurut hal itu sesuai dengan pendapat lebih lanjut si A menyatakan berdasarkan hal tersebut. Termasuk menyebutkan kata penelitian ini, peneliti, bahkan penulis.

Kelima, hindari pengambilan sumber kutipan berantai atau pendapat yang kurang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

Keenam, wajib menuliskan semua Daftar Pustaka yang dipakai sebagai rujukan dalam buku untuk mendukung keabsahan buku.

Ketujuh, memperhatikan kaidah penyusunan buku ber-ISBN khususnya jika akan dinilaikan untuk KP sesuai Buku 4 PKB.

 

Nama                      : Puspitasari Megahana

Kelas                      : KBMN 28

Tema / Pertemuan  : Menulis Buku dari Karya Ilmiah / 4 (empat)

Moderator               : Nur Dwi Yanti, S.Pd.

Narasumber            : Eko Daryono, S.Pd.

 

6 komentar:

Usaha Penerbitan Buku

  Resume ke.        : 30 Gelombang        : 28 Hari, tgl.             : Jumat, 17 Maret 2023 Tema.                  : Usaha Penerbitan...