”Jangan biarkan
mata pena kita mengering menguap tak berarti. Di
sinilah kita para satria pena berkomitmen dan konsisten untuk terus berkarya.”
Salah satu tokoh motivational speaker terkenal dari Amerika John Maxwell, menggambarkan passion sebagai “the fuel for will’ atau bahan bakar untuk kemauan. Dalam artian passion mengubah “keharusan” menjadi “kemauan”. Jadi ketika kita sangat menginginkan sesuatu, kita akan menemukan tekad untuk melakukannya dan tidak akan berhenti sampai benar-benar mencapainya.
Inilah komitmen dan
konsisten dalam menulis, sama halnya saat kita melakukan suatu analisis,
menguji suatu tindak penelitian sehingga terbentuklah laporan dituangkan dalam
karya tulis yang kita kenal karya ilmiah.
Namun sayangnya,
terkadang karya ilmiah tersebut hanya tersimpan di loker lemari perpustakaan
dan terkadang terlupakan. Pertemuan kali ini, kita akan bersama mengubah karya
ilmiah kita menjadi sebuah buku. Sesuatu yang berharga sehingga pengalaman kita
dalam melakukan penelitian dapat dikenal bahkan dapat bermanfaat banyak bagi
orang lain.
Sesuai dengan isi tema kali
ini, kita akan menjadikan karya ilmiah menjadi sebuah buku. “Menulis Buku
dari Karya Ilmiah” yang akan disampaikan oleh Narasumber kita yang hebat
Bapak Eko Daryono, S.Pd. atau akrab disapa Mr. Yons, guru bersahaja yang
tergerak dan menggerakkan, serta membawa dampak bagi dirinya serta lingkungan. Selain sebagai pengajar, penulis, juga sebagai narasumber,
serta memiliki prestasi yang luar biasa.
Bersama dengan moderator Nur Dwi Yanti, S.Pd. atau
biasa disapa Mba NDY, kita intip dulu siapa Narasumber hebat ini melalui
tautan:
https://maseko1275.blogspot.com/2021/11/profil.html
Materi yang disampaikan adalah
Menulis Buku dari Karya Tulis Ilmiah. Lebih tepatnya Menerbitkan buku
dari Karya Tulis Ilmiah.
Tema yang sekilas
teoristis dan bikin pusing mengingat tidak ada standarisasi konversi KTI
menjadi buku. Namun demikian, dari berbagai pengalaman yang telah disampaikan
oleh para Widyaiswara, Peneliti LIPI, Pakar Menulis akhirnya mengerucut pada
standar isi buku. Meski demikian, standar tersebut sifatnya tetap fleksibel.
Beda penulis kadang beda persepsi.
Apa KTI itu? KTI
dalam Peraturan Kepala LIPI Nomor 2, Tahun 2014 tulisan hasil litbang dan/atau
tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan
oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah.
Apa sajakah yang termasuk
KTI?
Secara umum KTI ada dua yaitu
KTI Nonbuku dan KTI Buku.
1. KTI
Nonbuku antara lain:
o
KTI bidang akademis untuk mendapatkan
gelar: tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi.
o
KTI hasil penelitian: PTK, PTS, best
practice, makalah, artikel, jurnal.
o KTI berupa ulasan atau resensi.
2. KTI Buku:
o
Buku Bahan Ajar: diktat, modul, buku ajar,
buku referensi.
o
Buku Pengayaan: monografi, buku teks, buku
pegangan, buku panduan.
o
Buku
kompilasi: bunga rampai, prosiding.
Ternyata tidak semua KTI itu berupa buku. Memang
secara wujud, PTK, PTS, Tugas Akhir, skripsi, tesis, desertasi itu berupa buku,
tetapi bukan buku. Lebih tepatnya adalah laporan hasil
penelitian dan sifat publikasinya pun terbatas.
Apa sih perbedaan laporan
KTI dan KTI yang dikonversi menjadi buku?
Secara subtansi isi,
tidak ada perbedaan isi laporan KTI dengan isi buku hasil konversinya. Karena
sejatinya isi buku mencerminkan keseluruhan isi laporan KTI.
Secara sistematika,
tentunya gaya penulisan KTI dengan penulisan buku tentu berbeda. Ada
penyesuaian-penyesuaian sistematika KTI yang dikonversi menjadi buku dengan
tujuan agar kesannya tidak kaku. Misalnya penomoran tiap sub bab-sub bab.
Secara Bahasa, meski
sama-sama ilmiah, hasil konversinya tentu harus dimodifikasi sehingga Bahasa
dalam bukunya lebih luwes, bersifat lugas dan tidak lagi mencantumkan kata-kata
seperti penelitian ini, peneliti, teman sejawat, penulis.
Bagaimana cara mengkonversi KTI menjadi buku?
1. Memodifikasi
Judul
Judul
KTI umumnya mengandung unsur: variabel penelitian, objek penelitian, dan seting
penelitian (baik tempat maupun waktu). Judul buku hasil konversi seperti judul
buku-buku yang punya daya tarik dan daya jual harus menarik, unik, mudah
diingat, dan mencerminkan isi buku. Kemenarikan judul buku sifatnya subjektif.
2. Memodifikasi
Sistematika dan Gaya Penulisan
KTI
Nonbuku yang berupa laporan hasil penelitian umumnya ditulis dengan sistematika
dan penomoran yang baku. Pada saat laporan tersebut dikonversi menjadi buku,
maka harus dimodifikasi gayanya sesuai dengan gaya penulisan buku. Tidak tampak
lagi adanya sub bab-sub bab yang membuat isi buku seolah-olah terpisah-pisah.
Modifikasi
Bab I
Bab
I yang biasanya PENDAHULUAN boleh tetap dipertahankan judulnya dengan
PENDAHULUAN, boleh PEMBUKA atau kata lain yang menggambarkan kemenarikan buku. Adapun
secara struktur, tidak diperlukan lagi sub bab - sub bab seperti latar
belakang, permasalahan, tujuan, manfaat dalam bentuk angka-angka. Fokusnya
lebih mengeksplor latar belakang.
Modifikasi
Bab II
Susunan
bab dan sub bab diubah dalam gaya penulisan buku sehingga menjadi beberapa bab.
Modifikasi Bab III
Substansi bab 3 sebenarnya lebih terfokus pada metode,
teknik pengumpulan data (instrumen) serta analisis data. Jika berupa PTK berisi
langkah-langkah tindakannya
Ada beberapa alternatif yang dapat diterapkan. Benar-benar
menghilangkan bab III, menginclude bab 3 di bab 2 atau
menarasikan bab 3 di awal bab pembahasan.
Menghilangkan bab 3 maksudnya keseluruhan isi bab 3 dihilangkan, sebab
bunyi bab 3 sebenarnya bisa dicermati dari isi pembahasannya.
Menginclude
bab 3 di bab 2 maksudnya konsep pokok terpenting dari bab 3 digabung dalam bab
3.
Menarasikan
bab 3 di awal bab pembahasan maksudnya menyampaikan substansi isi bab 3 sebagai
awal pembahasan. Namun narasi tersebut butuh kehati-hatian. Jika untuk
kepentingan kenaikan pangkat bagi guru ASN, maka narasi tersebut perlu
dipertimbangkan untuk dicantumkan
Modifikasi
Bab IV
Bagian
ini sejatinya merupakan bagian inti isi buku, sesuai dengan judul buku. Bab IV
tidak lagi menggunakan judul Hasil Penelitian dan Pembahasan, tetapi disesuaikan
dengan konteks buku. Judul buku menjadi pilihan sebagai judul Bab IV.
Pada
buku bab IV dapat dimasukkan tabel, grafik, foto-foto kegiatan maupun hasil
penelitian yang menyatu dalam buku. Bab IV tidak lagi berisi data mentah
seperti nilai dari setiap siswa berikut namanya. Foto pun hanya sekedar yang
dibutuhkan sebagai pendukung.
Modifikasi
Bab V
Pada
laporan hasil penelitian, bab V biasanya diberi judul PENUTUP. Judul tersebut
dapat dipertahankan. Hanya saja, isi bab tidak hanya simpulan dan rekomendasi
(saran) saja, namun ditambahkan temuan yang terkait dengan hasil penelitian.
Modifikasi
Lampiran
Lampiran
yang disertakan hanyalah instrument penelitian atau data matang yang mendukung,
bukan data-data mentah.
Hal-hal apa saja yang
perlu diperhatikan saat mengkonversi KTI menjadi buku?
Pertama, keaslian laporan
hasil penelitian. Tindakan Plagiat tidak dibenarkan terlebih karya seperti PTK
kadang tidak dicek keasliannya. Namun saat diterbitkan jadi buku, maka penulis
harus yakin betul bahwa karya yang akan diterbitkan memang oroginal punya
penulis sendiri. Kalau karya seperti skripsi, tesis apalagi desertasi akan
langsung ketahuan jika plagiat karena sudah ada generate machine untuk
pengecekannya.
Kedua, menghindari kompilasi yang terlalu banyak. Include
saja pendapat pada ahli yang mendukung substansi ini, sisanya mengembangkan
dengan analisis dari sudut pandang penulis. Mengapa demikian? Saat penulis
menerbitkan buku dari hasil KTI-nya, secara otomatis dia sedang menyuguhkan
bahan pustaka kepada pembaca. Kegiatan sekedar meng-copas pendapat asli para
pakar perlu dihindari dengan mengubah gaya penulisan kutipan.
Ketiga, memilah dan
memilih data yang dipublikasikan. Data matang saja yang disajikan agar buku
berbobot dan tidak bombastis.
Keempat, modifikasi
bahasa buku. Hindari pemakaian penanda transisi menurut hal itu sesuai dengan
pendapat lebih lanjut si A menyatakan berdasarkan hal tersebut. Termasuk
menyebutkan kata penelitian ini, peneliti, bahkan penulis.
Kelima, hindari
pengambilan sumber kutipan berantai atau pendapat yang kurang dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Keenam, wajib menuliskan
semua Daftar Pustaka yang dipakai sebagai rujukan dalam buku untuk mendukung
keabsahan buku.
Ketujuh, memperhatikan
kaidah penyusunan buku ber-ISBN khususnya jika akan dinilaikan untuk KP sesuai
Buku 4 PKB.
Nama :
Puspitasari Megahana
Kelas : KBMN
28
Tema / Pertemuan : Menulis
Buku dari Karya Ilmiah / 4 (empat)
Moderator
: Nur Dwi
Yanti, S.Pd.
Narasumber : Eko Daryono, S.Pd.
Keren Bu sukses selalu ya
BalasHapusMakasih Mba
HapusMantap ibu👍🏻
BalasHapusYuk semangat yuk
HapusMantap Semangat !!!
BalasHapusJika berkenan silahkan mampir ke lilik-kistiana.blogspot.com
Makasih dah mampir Mba Lilik
Hapus